6 Pemain yang Habis Manis Sepah Dibuang oleh Real Madrid

JACKPOT89.INFO - Real Madrid adalah klub yang bergelimang trofi, memiliki basis fans besar di seluruh dunia, dan salah satu klub terbesar dunia yang sudah meraih 13 titel Champions League. Bermain di El Real jadi mimpi banyak pesepak bola kelas dunia.

Tapi, di balik gemerlap itu, ada realitas kejam soal sikap mereka kepada pemain-pemain yang sudah memberi kontribusi besar.
Pemain datang dan pergi silih berganti. Tidak semua di antara mereka pergi dengan perpisahan yang layak atau pergi begitu saja, ada beberapa di antaranya yang sempat bermasalah atau tidak dihargai oleh klub sebelum mereka hengkang.
Kasus itu terjadi saat ini kepada bintang asal Wales, Gareth Bale. Hidup segan mati pun tak mau.
Situasi itu dialami Bale yang tak kunjung mendapatkan klub baru, namun Madrid juga tak mau lagi ia bermain untuk mereka. Benar-benar kejam!
Gareth Bale bukan satu-satunya pemain yang tidak dihargai oleh Real Madrid setelah kontribusi besarnya selama enam tahun terakhir ini. Berikut tujuh pemain lainnya.
Saksikan siaran langsung pertandingan-pertandingan Premier League, La Liga, Ligue 1, dan Liga Europa di sini

Iker Casillas

Iker Casillas mengalami serangan jantung saat mengikuti sesi latihan bersama FC Porto, Rabu (1/5/2019). (AFP/Miguel Riopa)
Publik tidak akan melupakan momen yang sangat menyedihkan ini. Dedikasi dan loyalitas Iker Casillas selama 16 tahun di tim utama Madrid (1999-2005), setelah sebelumnya berada di akademi Madrid sejak usia sembilan tahun, dibayar dengan 'pahit' oleh Madrid.
Diawali keributan dengan Jose Mourinho yang lebih memilih Diego Lopez sebagai kiper utama, Casillas memilih berpisah pada 2015 menuju Porto dan konferensi pers perpisahannya diadakan tanpa didampingi oleh satu pun perwakilan klub.
Seluruh rekan setimnya sedang menuju Australia kala itu untuk tur pramusim. Florentino Perez, Presiden Madrid, tidak mendampinginya. Casillas berpisah seraya menangis sedih karena perpisahannya yang menyedihkan itu.
Meski di hari berikutnya Madrid mengadakan perpisahan yang layak, apa yang terjadi di hari pertama sungguh sulit dipercaya.

Cristiano Ronaldo

Dua pemain Real Madrid Cristiano Ronaldo (kiri) dan Marco Asensio (kanan). (AFP/Cesar Manso)
Megabintang sekaliber Cristiano Ronaldo pun tidak dihargai saat ia memutuskan pindah ke Juventus tahun lalu. Sembilan tahun (2009-2018) dedikasinya berakhir karena Perez. Ronaldo mengaku sang Presiden tak lagi menghargainya.
"Saya merasa di dalam klub, terutama dari Presiden, mereka tak mempertimbangkan saya sebagai pemain yang sama seperti yang mereka lakukan di awal (kedatangan saya). Dia (Perez) hanya melihat saya dari sisi hubungan bisnis. Saya tahu itu. Apa yang dia katakan pada saya tak pernah datang dari dalam hatinya," tutur Ronaldo di tahun 2018.

Raul Gonzalez

Raul Gonzalez (EPA/Alberto Martin)
Pangeran Santiago Bernabeu yang sudah berada di klub Ibu Kota Spanyol dari tahun 1992 hingga 2010. Raul Gonzalez kemudian bermain di Schalke (2010-2012), Al Sadd (2012-2014), dan New York Cosmos (2014-15).
Ikon sepertinya seharusnya pergi dengan perpisahan yang tepat. Namun, Raul pergi begitu saja bak pemain yang baru sebentar memperkuat Madrid. Sang legenda pun mengaku perpisahannya seharusnya bisa lebih baik lagi.

David Beckham

Mantan gelandang Real Madrid, David Beckham. (AFP/Pedro Armestre)
Pada musim terakhirnya membela Real Madrid (2006/07), David Beckham begitu saja dilupakan Fabio Capello, pelatih El Real kala itu, dengan berkata Beckham tidak akan lagi mengenakan jersey Madrid.
Meski pelatih asal Italia itu meralat ucapannya, Beckham sudah kadung kecewa dan pergi ke Amerika Serikat untuk bergabung dengan Los Angeles Galaxy. Beckham bermain empat tahun di Madrid.

Fernando Hierro

4. Fernando Hierro (Real Madrid) – Sebagai pemain bertahan ia pernah tercatat sebagai pencetak gol terbanyak timnas Spanyol dengan 29 gol. Total 163 gol telah dicetak mantan kapten Real Madrid ini selama berkarir di sepak bola. (AFP/Javier Soriano)
Kepergian Fernando Hierro terjadi dengan cara yang pahit. Kala merayakan titel La Liga 2002-2003, Hierro kesal ada jurnalis masuk ruang ganti tanpa sepengetahuannya. Klimaksnya terjadi pada acara makan malam di restoran lokal.
Hierro dan pemain Madrid lainnya mengancam memboikot seluruh acara, termasuk kunjungan ke pusat kota dan Cibeles. Pihak klub langsung meresponsnya dengan memberitahukan bahwa Hierro tak lagi jadi bagian skuat Madrid.
Hierro, yang sebelumnya sepakat teken kontrak baru, pergi ke Al Rayyan dan Bolton Wanderers. Dua musim setelah berpisah dengan Madrid, yang diperkuatnya dari medio 1989-2003, pihak klub baru mengadakan seremoni penghargaan untuk Hierro.

Claude Makelele

Claude Makelele menjadi gelandang bertahan terbaik yang pernah dimiliki Real Madrid. (Mirror)
Perez dengan sombongnya melepas Claude Makelele pada 2003 ke Chelsea setelah tuntutan kenaikan gaji dalam kontraknya ditolak. Perez yakin Makelele tidak dirindukan - hal yang sebaliknya justru diutarakan rekan setimnya kala itu seperti Zinedine Zidane.
Makelele, setelah tiga tahun bermain di Madrid, hengkang ke Chelsea karena gajinya tidak dinaikkan untuk setidaknya menyamai legenda lainnya seperti Guti, Steve McManaman, Roberto Carlos, Ronaldo, Raul, Luis Figo, dan Zidane.