JACKPOT89.INFO - Direktur Teknik PSSI Danurwindo menganggap Jepang dan Iran menjadi lawan berat Timnas Indonesia pada undian babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia.
Undian babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2022 bakal berlangsung di markas Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), Kuala Lumpur, Rabu (17/7) sore. Timnas Indonesia berada di Pot 5 atau yang terlemah di antara tim-tim yang akan tampil di babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022.
Indonesia berada di Pot 5 bersama Singapura, Nepal, Kamboja, Bangladesh, Mongolia, Guam, dan Sri Lanka. Dengan demikian Timnas Indonesia berpeluang satu grup dengan tim-tim besar seperti Iran, Jepang, Korea Selatan, Australia, Qatar, dan China.
Danurwindo tidak memungkiri Jepang dan Iran, yang merupakan langganan tampil di Piala Dunia, akan menjadi lawan terberat Timnas Indonesia di babak kualifikasi. Namun, mantan pelatih Timnas Indonesia itu mengatakan tim Merah Putih harus siap menghadapi tim sehebat Jepang dan Iran.
"Memang kita [Indonesia] ada di Pot 5, bisa bertemu Jepang dan Iran. Itu berat sekali. Tapi itulah memang situasinya, yang pasti kita mesti siap menghadapi. Artinya, Indonesia sudah harus tahu taktik dan strategi tim yang unggul di atas kertas tersebut," kata Danurwindo kepada CNNIndonesia.com.
"Kita juga punya peluang di atas kertas, meski peluang itu tidak besar. Tapi itulah sepak bola, kadang susah ditebak. Meski diserang terus, tapi kita masih punya kesempatan cetak gol dan memenangi pertandingan," sambungnya.
Total ada 40 negara yang akan tampil di babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022. Ke-40 negara itu akan dibagi menjadi delapan grup berisikan masing-masing lima tim. Lebih lanjut, Danur mengatakan Timnas Indonesia tidak boleh hanya siap mental, tapi juga harus tahu kekuatan sendiri dan tim lawan.
"Dari situ kita jadi tahu apa yang mesti diperbuat. Dari kekurangan lawan, kita bisa gunakan sebagai taktik dan strategi. Kalau lawan punya teknik bagus, apa yang mesti dihadapi?" ucap Danurwindo.
"Jadi kita harus tahu kekuatan kita dan calon lawan kita yang di grup. Kita harus tahu semua, itu yang paling penting," ujarnya.