Curhat Panjang Ander Herrera: Saya Sebenarnya Tidak Ingin Tinggalkan MU, tapi ...

 


JACKPOT89.INFO -
 Ander Herrera membongkar fakta di balik kepergiannya dari Manchester United musim lalu. Kisahnya terbilang menyedihkan, bahwa MU sebagai klub telah mengabaikan kontribusi pemain.

Herrera tiba di Old Trafford dari Athletic Bilbao pada tahun 2014. Dia mencapai 189 penampilan, dan pernah terpilih sebagai Player of the Year di musim 2016/17.

Herrera merupakan salah satu pemain favorit Jose Mourinho, dan masih bisa mengamankan tempatnya di era awal Ole Gunnar Solskjaer. Namun, dia justru dilepas MU dengan gratis pada akhir musim yang sama.

Akhirnya Herrera dikontrak PSG dengan kontrak lima tahun, dan Rabu (21/10/2020) besok, PSG akan menjamu MU pada duel fase grup Liga Champions.

Herrera pun menggunakan kesempatan ini untuk bicara soal kepergiannya dari MU

Tidak ingin pergi

Pertama-tama, Herrera menegaskan bahwa sebenarnya dia tidak ingin meninggalkan MU, dia telanjur jatuh cinta pada Setan Merah. Sebenarnya dia mengharapkan kontrak baru, yang ternyata tak kunjung tiba.

"Niat saya bukanlah meninggalkan klub dan saat itu saya merasa bahagia di sana [MU] -- sama bahagianya dengan saya sekarang di sini [PSG]," buka Herrera kepada The Telegraph.

"Ini bukan rahasia. Saya bernegosiasi untuk kontrak baru lebih dari satu tahun dan saya berharap lebih dari para petinggi setelah musim ketiga saya, ketika saya terpilih jadi player of the year."

"Mereka tidak mendatangi saya musim panas itu, bahkan mereka tidak menelepon saya. Dan itu sangat menyakitkan bagi saya sebab saya merasa telah memberikan segalanya," imbuhnya.

Tetap respek

Herrera membongkar cerita di balik layar ini bukan untuk memojokkan MU, dia masih menaruh respek tinggi. Meski begitu, kekecewaannya terhadap sikap klub adalah satu hal yang tidak bisa diabaikan.

"Meski begitu, saya menaruh respek tinggi terhadap Ed Woodward, respek tinggi terhadap para petinggi. Mereka selalu memperlakukan saya dengan baik," sambung Herrera.

"Saya tahu mereka menginginkan yang terbaik untuk MU, tapi dalam sepak bola, dalam hidup, dan dalam perusahaan apa pun di seluruh dunia, terkadang pola pikir Anda tidak sama, dan saya menghargai itu."

Bukan masalah personal

Harapan Herrera hanya satu: menerima kontrak baru setelah membuktikan diri sebagai player of the year.

Sayangnya kontrak itu tak kunjung tiba, padahal saat itu dia merasa telah jadi bagian penting dalam tim dan klub. Herrera kecewa, meski masih sebatas hubungan profesional.

"Saya ingin memastikan bahwa tidak ada masalah personal sama sekali. Begitulah hidup," lanjut Herrera.

"Namun, benar bahwa setelah musim ketiga saya ketika jadi pemain terbaik, ketika saya mendapatkan respek dan cinta dari fans, saya tidak merasakan cinta itu dari klub," tutupnya.