JACKPOT89.INFO - Prostitusi artis kembali ramai diperbincangkan setelah pemain film televisi atau FTV bernama Hana Hanifah ditangkap oleh Personel Satuan Reskrim Polrestabes Medan. Hana bukan satu-satunya artis yang tersandung kasus prostitusi. Sebelumnya juga ada beberapa nama, seperti Vanessa Angel yang tertangkap di Surabaya, Avriellia Saqilla, Hesty "Klepek-klepek", hingga Nikita Mirzani.
Gaya hidup mewah atau glamor disebut menjadi salah satu faktor penyebab maraknya prostitusi di kalangan artis. Bahkan, ada yang menjadikannya sebagai pekerjaan utama.
Psikolog Intan Erlita mengatakan lingkungan tempat bermain dan bekerja sangat mempengaruhi pola pikir seseorang. Belum lagi jika pergaulannya menuntut untuk memiliki barang-barang mewah.
"Jangan-jangan dia merasa diterima sama lingkungannya kalau punya sesuatu, akhirnya kayak gitu. Jadi, jika di satu titik dia tidak bisa punya penghasilan untuk mencapai gaya hidup dia, yang dipilih jalan pintas, ditambah latar belakang keluarga yang tidak kuat menanamkan nilai baik dan buruk, benar-salah," ujar Intan.
Keinginan untuk memiliki sesuatu yang bernilai biasanya karena ajakan rekan di lokasi syuting, dari yang awalnya hanya mencoba lambat laun menjadi kebutuhan. Intan mencontohkan saat ada teman yang memprovokasi untuk memiliki mobil yang bagus, tas mahal, atau perawatan tubuh yang mahal agar tetap cantik.
"Itu kayak bola salju, lama-lama menggelinding dan menikmati perubahan yang dia miliki. Misalnya juga kayak, 'Gilalu, masa sudah main sinetron mobil-nya gitu-gitu saja', kan dari omongan-omongan yang kayak begini akhirnya dia memaksakan dirinya yang levelnya belum seperti itu. Padahal kalau mau sabar dia mungkin bisa seperti itu. Sayangnya mental-mental shortcut ini ada di anak-anak sekarang," kata Intan.
Intan juga mengatakan kemungkinan besar ada orang yang memanfaatkan pekerjaan artis sebagai batu loncatan. Bisa jadi, tujuan awalnya adalah memang berada di wilayah prostitusi dan label artis hanya sebagai media promosi.
"Itu kayak semakin dia tenar semakin dikenal banyak orang, semakin banyak yang mau sama dia. Itu kayak hukum ekonomi. Bisa jadi keartisan itu cuma batu loncatannya saja, media promo saja," jelas Intan.
Intan melanjutkan, "Tapi masalahnya kita enggak tahu mana main job dia. Kasihan saja artis yang benar-benar ingin berkarya di dunia itu, disayangkan saja ada oknum-oknum yang menggunakan dunia itu untuk batu loncatan untuk goal lain."