JACKPOT89.INFO - Chelsea menunjukkan aksi yang meyakinkan kala bertemu Morecambe dalam laga putaran ketiga FA Cup hari Minggu (10/1/2021) kemarin. Meski begitu, Frank Lampard selaku pelatih mengaku belum begitu puas.
Pertandingan yang berlangsung di Stamford Bridge tersebut berhasil dimenangkan Chelsea dengan skor telak 4-0. Sang penyerang, Timo Werner, akhirnya berhasil mencetak gol setelah cukup lama tidak melakukannya.
Hal yang sama juga dilakukan rekrutan termahal Chelsea pada musim panas kemarin, Kai Havertz. Sementara dua gol sisanya diborong oleh para jebolan akademi the Blues, Mason Mount dan Callum Hudson-Odoi.
Kemenangan ini tidak hanya membuat Chelsea bisa melaju ke putaran ke-4 FA Cup. Mereka juga bisa memutus kesialan yang menimpanya dalam tiga pertandingan terakhir, di mana the Blues selalu gagal meraih kemenangan.
Kurang Sosok 'Pembunuh'
Keempat gol Chelsea pada pertandingan kali ini menunjukkan bahwa lini depannya masih tajam. Namun, Lampard mengaku belum puas dan mengatakan kalau timnya masih kekurangan sosok 'pembunuh'.
"Apa yang tidak bisa kami minta dari pemain muda di skuad ini adalah menjadi konsisten secara sungguh-sungguh serta menjadi pembunuh, seperti pemain lain di liga dari segi angka yang mereka produksi dan konsistensinya," ujarnya seperti yang dikutip dari Goal International.
"Itu akan muncul dalam diri pemain kami, namun pada saat ini kontribusi mereka cukup bagus. Yang saya maksud pembunuh adalah dengan arti terbaik dan harapannya orang-orang tahu maksud saya," lanjutnya.
Pentingnya Pemain yang Sudah Mapan
Perlu dicatat bahwa Chelsea gagal meraih kemenangan dalam tiga pertandingan terakhirnya di ajang Premier League. Dalam kacamata yang lebih besar, mereka hanya mampu meraih dua kemenangan dari delapan laga di semua ajang.
Catatan buruk itu, sambung Lampard, disebabkan oleh skuad Chelsea yang rata-rata masih berusia muda. Ia percaya dengan potensi mereka, namun tidak yakin kalau Mason Mount dkk bisa menunjukkan konsistensi selayaknya pemain yang sudah matang.
"Kami punya banyak pemain muda dengan potensi besar, yang berhasil menembus skuad inti dan berusia muda. Namun pemain di papan atas Premier League mencetak gol setiap pekan dan menjadi juara setiap tahun dan sudah berusia 27,28 tahun," tambahnya.
"Mereka sudah sangat mapan dan memproduksi penampilan apik setiap pekannya, dengan angka yang besar. Pemain pada tahap itu diharapkan bisa memproduksi hal semacam itu di levelnya."
"Jadi, buat kami, masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai level itu, level di mana kami harapannya bisa melompat untuk menantang tim-tim itu," pungkasnya.