Premium dan Pertalite Dihapus Setahap Semenjak 2019, Bagaimana 2022?

jackpot89.info - Pemerintahan kembali menyampaikan gagasan menghapus bahan bakar minyak (BBM) RON 88 alias Premium.

Lewat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), bensin dengan RON 90 (Pertalite), akan jadi alternatif Premium selama saat peralihan.

Seterusnya, Pertalite pasti akan dihapus sesudah periode peralihan usai.

Dengan dihapuskannya BBM Pertalite dan Premium, cuman bakal ada bensin dengan kandungan oktan (Research Octane Number/RON) di atas 91 yang dipandang lebih ramah lingkungan seperti Pertamax.

"Kita masuk periode peralihan di mana premium RON 88 akan diganti dengan Pertalite RON 90, sebelumnya terakhir kita akan memakai bahan bakar yang ramah lingkungan," kata Direktur Pembimbingan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Soerjaningsih diambil dari Di antara, Kamis (23/12/2021).

"Dengan roadmap ini, ada tata waktu di mana nanti kita akan memakai BBM ramah lingkungan. Ada periode di mana Pertalite harus dry, harus shifting dari Pertalite ke Pertamax," katanya.

Pemerintahan akan usaha menahan pergolakan yang muncul dalam masyarakat berkaitan proses shifting Pertalite ke Pertamax.

Supaya tidak ada pergolakan yang muncul dalam masyarakat terkait dengan proses peralihan itu, pemerintahan membuat peta jalan (roadmap) bahan bakar minyak ramah lingkungan.

Seperti apakah tahapnya?


Tingkatan cara pemerintahan hapus Pertalite dan Premium

Diambil dari Kontan, PT Pertamina (Persero) mempunyai taktik periode panjang untuk kurangi pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tidak ramah lingkungan dalam masalah ini BBM tipe RON 88 atau benin Premium dan RON 90 atau bensin tipe Pertalite.

Merujuk data paparan Pertamina di pertemuan bekerja sama DPR yang diterima Kontan, ada tiga tingkatan yang hendak dilaksanakan Pertamina untuk hapus secara perlahan-lahan pemakaian bensin Premium dan Pertalite itu.

Pemerintahan berargumen jika konsumsi bensin tipe Premium dan Pertalite dari tahun ke tahun masih alami peningkatan.

Berdasar data yang di-launching Pertamina, konsumsi bensin Premium di tahun 2018 secara nasional capai 31,3 % dari konsumsi BBM secara nasional.

Angka itu naik jadi 33,3 % dari pemakaian secara nasional di tahun 2019.

Sementara konsumsi bensin Pertalite bertambah dari 52,4 % di tahun 2018 jadi 56,3 % di tahun 2019 secara nasional.

Adapun yang kandungan oktannya di bawah 91 atau masuk standard euro 2 sekarang ini ialah Premium dan Pertalite.

 

Tingkatan penghapusannya adalah seperti berikut:

Langkah awal: pengurangan bensin Premium dibarengi dengan pembelajaran dan campaign untuk menggerakkan customer memakai BBM Ron 90 ke atas.

Cara ke-2 : Pengurangan bensin Premium dan Pertalite di SPBU dibarengi dengan pembelajaran dan campaign untuk menggerakkan memakai BBM di atas RON 90 ke atas.

Cara ke-3 : Simplifikasi produk yang dipasarkan di SPBU cuman jadi dua variasi yaitu BBM RON 91/92 (Pertamax) dan BBM RON 95 (Petamax Turbo).

Taktik penghilangan itu sebagai simplifikasi variasi produk dan comply dengan Ketentuan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) Nomor P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/3/2017 yang atur masalah baku kualitas emisi gas buang kendaraan motor type baru untuk kendaraan motor beroda 4 atau lebih.

Dalam beleid itu, pemerintahan memutuskan BBM type euro 4 atau sama dengan BBM oktan 91 ke atas awal tahun 2019 dengan bertahap sampai 2021.


Apa Pertalite akan dihapus tahun 2022?

Merujuk pada tingkatan cara penghilangan itu, apa arti pemerintahan akan hapus Pertalite tahun 2022 kedepan?

Sampai selama ini, Pertamina mengatakan masih tetap sediakan dan salurkan bensin Premium dan Pertalite seperti penempatan Pemerintahan yang tercantum pada Ketentuan Presiden Nomor 43 Tahun 2018 mengenai Peralihan atas Ketentuan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 Mengenai Pengadaan, Pembagian dan Harga Jual Ketengan Bahan Bakar Minyak.

"Sekarang ini, sama sesuai ketetapan yang ada, Pertamina masih salurkan Premium di SPBU," tutur Fajriyah Usman, Vice President Corporate Communication Pertamina lewat tayangan jurnalis yang dikutip Kompas.com, Kamis (23/12/2021).

Selainnya Premium, Pertamina masih tetap sediakan tipe BBM Umum yang mencakup Perta Seri (Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo) dan Dex Seri (Pertamina Dex dan Dexlite).

"Pertamina masih tetap sediakan Pertalite di SPBU di Indonesia. Karena itu, warga tak perlu cemas dan masih tetap memakai BBM sama sesuai keperluan," kata Fajriyah.

Direktur Khusus Pertamina Nicke Widyawati sendiri menerangkan argumen filosofis peringkasan produk yang sama sesuai peraturan pemerintahan dan persetujuan dunia mengenai lingkungan.

Semua negara harus berusaha jaga tingkat batasan emisi karbon dan pencemaran udara dengan standard BBM minimum RON 91 dan CN minimum 51.

"Jadi sama sesuai ketetapan itu, Pertamina akan mengutamakan beberapa produk yang ramah lingkungan. Apa lagi pasti kita sudah rasakan di periode PSBB langit lebih biru dan udara lebih bagus," ucapnya beberapa lalu.

Kementerian ESDM yakini jika peralihan dari Premium ke Pertalite akan sanggup turunkan kandungan emisi karbon dioksida sejumlah 14 %, dan peralihan dari Pertalite ke Pertamax akan turunkan kembali emisi karbon dioksida sejumlah 27 %.