jackpot89.info - Bitcoin kembali di atas USD 43.000 pada Kamis dan naik sekitaran 3 %. Hal tersebut memperlihatkan ketertarikan membeli baru sesudah minggu yang relatif tenang.
Lepas dari pengurangan kegiatan perdagangan belakangan ini, riset masih mengawasi resiko makroekonomi dan ketentuan yang bisa memacu kenaikan volatilitas.
Pada Kamis, bank sentra Rusia merekomendasikan anggota parlemen perlu mengaplikasikan ketentuan untuk secara efisien larang aktivitas berkaitan crypto lokal.
Bank menerangkan, bagaimana juga itu tak berarti larang pemilikan crypto oleh masyarakat negara. Kebalikannya, proposal itu menarget investor lembaga Rusia, penyuplai infrastruktur keuangan, dan organisasi yang lain bisa memberikan fasilitas transaksi bisnis crypto.
Proposal itu ada sesudah Binance, sebuah transisi basis crypto, umumkan awalnya bulan ini jika mereka mengaryakan bekas petinggi pemerintahan dari Rusia dan Ukraina untuk menolong meningkatkan usahanya di beberapa negara itu.
Beberapa pedagang dan investor nampaknya tidak dipengaruhi oleh larangan crypto yang diusulkan Rusia, ditunjukkan dengan peningkatan harga yang terjadi pada Kamis. Tetapi, beberapa riset masih tetap waspada walau harga Bitcoin masih konstan.
"Pembelian pada pengurangan di bawah USD 41.000 BTC belum jadi argumen untuk kepercayaan diri, karena trend turun dengan tingkat paling tinggi yang lebih rendah sudah berjalan lebih dari satu minggu," kata riset di FxPro, Alex Kuptsikevich, menulis dalam e-mail ke CoinDesk, seperti diambil Jumat (21/1/2022).
Volatilitas di pasar crypto sudah turun sepanjang satu bulan paling akhir, khususnya karena Bitcoin terus diperjualbelikan dalam range ketat di antara USD 40.000 dan USD 45.000.
Untuk sekarang ini, beberapa pedagang dan investor sudah mengawasi jalinan kuat di antara Bitcoin dan Index Nasdaq 100. Kenaikan volatilitas dalam saham tehnologi bisa mendikte gerakan harga crypto dalam periode pendek.
Pertaruhan mata uang kripto khususnya Bitcoin bertambah sepanjang wabah, dengan tingginya volatilitas nilai yang memungkinkannya orang kaya tiba-tiba. Tetapi teror miskin tiba-tiba ada juga. Ini tidak menurunkan ketertarikan dunia usaha dan investor untuk turut...
Awalnya, Bitcoin, Ethereum dan barisan asset kripto paling atas nyaris semua masih meradang pada Jumat pagi, 21 Januari 2022. Asset kripto yang pada sesion perdagangan hari kemarin menurun, sampai sekarang ini belum juga memperlihatkan pertanda pengokohan.
Berdasar data dari Coinmarketcap, Jumat pagi, asset kripto dengan kapitalisasi pasar paling besar, Bitcoin (BTC) menurun dalam sehari paling akhir sebesar 1,41 % dan 3,07 % dalam seminggu. Sekarang ini, harga BTC kembali turun sentuh tingkat USD 41.337,50 per coin atau sama dengan Rp 592,dua juta (anggapan kurs Rp 14.327 per dolar AS).
Ethereum (ETH) sebagai asset kripto paling besar ke-2 menurun sejumlah 1,78 % dalam sehari paling akhir dan 5,73 % dalam seminggu. Dengan demikian, sekarang ini ETH ada di tingkat USD 3.072,27 per coin.
Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD koin (USDC), walau turun sedikit, tapi masing-masing harga masih konstan di USD 1,00.
Seterusnya, Binance koin (BNB) yang turut menurun sejumlah 4,51 % di dalam 24 jam paling akhir dan menurun dalam seminggu sejumlah 5,96. Hal tersebut membuat BNB ada di tingkat USD 448,35 per coin.
Dan, Cardano (ADA) masih menurun dari hari kemarin yakni sebesar sejumlah 5,24 % di dalam 24 jam paling akhir. Tetapi, dalam seminggu masih memperlihatkan diagram hijau yakni 3,23 %. Dengan demikian, ADA ada pada tingkat USD 1,28 per coin.
Paling akhir, Solana (SOL) ini hari harus meradang sejumlah 4,15 % dalam sehari paling akhir dan dalam seminggu meradang sejumlah 10,87 %. Sekarang ini harga SOL ada di tingkat USD 131,11 per coinnya.