jackpot89.info - Ada beragam langkah untuk menyemarakkan Liburan Imlek 2022 walau tidak rayakannya. Satu diantaranya melalui makanan, seperti kue keranjang. Kudapan manis itu menjadi satu diantara yang laku manis di peristiwa Imlek tahun ini.
"Kami menyaksikan jika warga masih suka mengirim hantaran dan kartu perkataan ke keluarga dan famili. Bisa dibuktikan dengan bertambahnya jumlah transaksi bisnis produk kue keranjang nyaris 4x lipat bila dibanding dengan masa yang serupa tahun kemarin," kata Eksternal Communications Senior Lead Tokopedia, Ekhel Chandra Wijaya, dalam launching yang diterima Liputan6.com, Jumat, 28 Januari 2022.
Selainnya kue keranjang, dekor Imlek memperlihatkan kenaikan. Angkanya nyaris 2x pada Januari 2022 dibanding masa yang serupa pada 2021. Begitupun lewat produk parsel dan amplop angpau yang naik nyaris 3x lipat pada Januari 2022.
Diambil dari China Highlights, kue keranjang yang disebutkan sebagai Nian Gao awalannya sebagai persembahan dalam upacara ritus. Makin lama, kue itu beralih menjadi makanan Festival Musim Semi dan dipandang datangkan peruntungan sepanjang Imlek.
Kue keranjang umumnya dibuat dari tepung ketan, tepung terigu, garam, air, dan gula. Ada bermacam langkah untuk menikmatinya, selainnya langsung dimakan.
Diambil dari saluran Regional , langkah pertama kali yang terpopuler dengan melumurinya di tepung saat sebelum dimasak. Dengan langkah ini, Anda dapat melahap kue keranjang dengan struktur menetes dalam dan garing pada bagian kulit.
Sebuah dapur pembikinan kue dodol Betawi sanggup membuat dua ton kue dodol dan kue keranjang mendekati Lebaran.
Langkah memproses selanjutnya dengan dikukus dan diberi parutan kelapa. Kue keranjang diiris-iris tipis dulu saat sebelum dikukus sekitaran 10 menit. Sesudah dikukus, kue keranjang diberi parutan kelapa tua. Olahan ini serupa kue jongkong.
Selanjutnya, kue keranjang dapat dikukus dalam daun pisang supaya memperoleh wewangian wangi. Triknya dengan memotong daun pisang sampai memiliki ukuran lebih kecil, selanjutnya simpan potongan kue keranjang, sedikit daging kelapa muda, dan sesendok santan. Buntel daun pisang, merapatkan dengan tangkai kayu atau streples, lalu dikukus.
Langkah seterusnya dengan dibikin kolak. Jalannya serupa dengan membuat kolak secara umum, tapi dipertambah kue keranjang yang telah dipotong kotak-kotak. Dengan demikian, kolak yang Anda makan semakin lebih kaya struktur.
Kue ini mempunyai legenda mengenai asal mula Suzhou, sekitaran 2.500 tahun lalu. Pada Masa Musim Semi dan Musim Luruh (722-481 SM) Tiongkok kuno, semua negeri dipisah jadi beberapa kerajaan kecil dan beberapa orang menanggung derita kerusuhan perang. Waktu itu, Suzhou ialah ibukota Kerajaan Wu.
Dinding yang kuat dibuat membuat perlindungan Wu dari gempuran, dan raja melangsungkan perjamuan untuk rayakan penuntasannya. Semuanya orang tak lagi mencemaskan perang, terkecuali Pertama Menteri Wu Zixu.
Ia menjelaskan ke kelompoknya, "Perang jangan dilihat mudah. Tembok yang kuat merupakan pelindungan yang bagus, tapi bila negara lawan mengepung kerajaan kita, tembok itu sebagai penghambat yang keras untuk diri sendiri. Bila kondisi betul-betul lebih buruk, ingat-ingatlah untuk keduk lubang di bawah dinding."
Sekian tahun selanjutnya, sesudah Wu Zixu wafat, dan ucapannya jadi realita. Beberapa orang mati kelaparan sepanjang pengepungan. Beberapa prajurit lakukan apa yang diperintah Wu Zixu ke mereka awalnya dan mendapati jika tembok di bawah tanah dibuat dengan batu bata khusus yang dibuat dari tepung beras ketan.
Makanan ini selamatkan beberapa orang dari kelaparan. Batu bata ini ialah kue keranjang asli.