Pahami, Ini 4 Hal yang Membuat Kucing Sama-sama Menampar Satu Sama Lain



JAKARTA, jackpot89.info - Kucing dikenali sebagai hewan yang mempunyai rekam jejak penyendiri. Walau tidak sukai bergaul dan bersahabat seperti anjing, kucing bisa hidup secara baik bersama pemiliknya, bahkan juga terlilit keduanya.

Satu sikap yang kemungkinan Anda saksikan dari hari ke hari bila tinggal di dalam rumah dengan beberapa kucing ialah menyaksikan mereka sama-sama menampar keduanya.

Ini pasti mengundang bertanya. Kenapa kucing melakukan atau apa kucing berkelahi keduanya

Dikutip dari The Spruce Pets, Minggu (27/2/2022), satu ekor kucing sama-sama menampar keduanya sebagai sikap normal. Ada beragam argumen kucing sama-sama menampar keduanya sebagai berikut ini.


Mengawali waktu bermain

PIXABAY/FRANZ W. Contoh anak kucing bermain.Kucing yang cerah dan dinamis bisa sama-sama menampar keduanya sebagai undangan untuk bermain. Kucing yang ajak bermain dengan menampar mempunyai bahasa badan yang serupa dengan kucing yang menyukai bermain.

Kumis mereka akan maju dan perhatian mereka diberi pada keadaan yang ditemui. Cakar kucing akan diambil untuk ditampar supaya tidak sakiti kucing lain.

Tidak ada pekikan atau desis dari kucing yang menampar. Semua kode nonverbal ini memperlihatkan ke kucing lain jika mereka ingin bermain.


Naluri predator

Kucing ialah hewan karnivora. Maknanya, kucing memerlukan protein hewani dalam makanannya dan mempunyai dorongan mangsa yang tinggi.

Kenyataannya, banyak mainan kucing di pasar yang manfaatkan ini ibarat tongkat bulu-bulu, bola, dan laser pointer. Semuanya manfaatkan perasaan predator kucing.

Bila kucing menampar kucing lain dalam bahasa badan yang lucu, tapi Anda berasa mereka masih tetap sedikit terlampau semangat, kemungkinan kucing melakukan karena perasaan memburu yang terkubur.


Sakit

Irina Contoh kucing sama-sama menampar keduanya, contoh kucing bermain Jika kucing berasa tidak nikmat tubuh atau sakit, teman dekat bulu-bulu kemungkinan menampar kucing lain supaya menjauh. Kucing yang sakit atau alami penyakit akut condong lebih dijaga oleh kucing piaraan yang lain di dalam rumah.

Mereka takut hewan piaraan lain secara tidak menyengaja sakiti kucing yang sakit. Kucing tidak selamanya memperlihatkan peralihan rematik secara lahiriah seperti anjing.

Kenyataannya, sebuah riset memperlihatkan jika 61 % kucing di atas umur 6 tahun alami peralihan rematik. Ini bisa disaksikan minimal satu persendian pada cahaya X dan 48 % alami peralihan pada beberapa persendian.

Harus tahu, radang persendian pada kucing ini didiagnosa bukan oleh peralihan yang dicatat pemiliknya, tapi dengan sinar-X.

Satu ekor kucing tua yang nampaknya mempunyai kegiatan normal di dalam rumah kemungkinan simpan merasa sakit rematik. Ini dapat menerangkan kenapa kucing terlihat makin rewel bersamaan pertambahan umur karena mereka dapat kesakitan.




Minimnya sarana untuk kucing

UNSPLASH/Kim Davies Contoh mainan kucing, contoh kucing bermain.Satu kali lagi, kucing dapat hidup bersama tanpa permasalahan, tapi tidak selamanya begitu. Kadang kucing tidak kompak keduanya saat tinggal dalam jarak dekat.

Kucing yang hidup bersama-sama dan berkelahi memperlihatkan suatu hal yang disebutkan invasi antarkucing dan itu menjadi argumen mereka sama-sama menampar.

Bahasa badan kucing menampar keduanya karena invasi antarkucing benar-benar berlainan dari kucing menampar keduanya untuk bermain.

Kucing yang agresif akan kelihatan tegang seperti telinganya melekat di kepala, mukanya akan mengencang, dan menarik kumis ke belakang mukanya. Kucing akan bernada kedengar menggeram, mendesis, menjerit.

Karena tiap kucing ialah pribadi, invasi antarkucing menjadi permasalahan sikap yang bermacam, tapi invasi bisa datang dari minimnya sumber daya di dalam rumah.

Sumber daya meliputi beberapa hal seperti kotak pasir kucing, mangkok air, mainan kucing, tempat tidur, dan ruangan vertikal seperti pohon dan rack kucing.