WASHINGTON DC, jackpot89.info - Pasukan Rusia berasa frustrasi karena mendapatkan perlawanan keras tidak tersangka dari pasukan Ukraina.
Hal itu dikatakan oleh kata seorang petinggi senior pertahanan AS yang malas disebut namanya, Sabtu (26/2/2022).
Petinggi itu menambah, perlawanan tentara Ukraina yang keras membuat pasukan Rusia masih ada di luar ibukota Kiev.
AS dan sekutu Barat masih bisa mengirim senjata ke negara tersebut untuk memberikan dukungan militer Ukraina, seperti dikutip AFP.
Sekarang, Washington merencanakan untuk mengirimi semakin banyak persenjataan dalam sekian hari kedepan untuk menolong Ukraina menantang tentara Rusia.
Menurut info Pentagon, Rusia sudah kerahkan minimal 50 % dari kemampuan yang dipersiapkan untuk agresi besar di Ukraina.
Petinggi itu menjelaskan ke reporter jika perkembangan tentara Rusia diperlambat oleh pasukan Ukraina.
"Kami mempunyai tanda-tanda jika Rusia makin frustrasi dengan minimnya momen sepanjang 24 jam paling akhir, khususnya pada bagian utara Ukraina," kata petinggi itu.
Di Moskwa, Sabtu, Kementerian Pertahanan Rusia menjelaskan jika tentara Rusia sudah diperintah untuk meluaskan gempurannya sesudah Kiev menampik penawaran perbincangan di Belarus.
"Ini hari semua unit dikasih perintah untuk meningkatkan gempuran dari semua arah sesuai gagasan operasi," kata jubir militer Rusia Igor Konashenkov.
Beberapa petinggi Ukraina menjelaskan, minimal 198 masyarakat sipil, terhitung tiga anak-anak, sudah meninggal semenjak Rusia menginvasi pada Kamis (24/2/2022).
Pentagon yakini jika agresi Rusia belum berkembang nyaris sekencang yang diharap semenjak diawali saat sebelum fajar pada Kamis.
"Pertahanan udara Ukraina, terhitung pesawat, terus beroperas, terus turut serta, dan menangkis akses pesawat Rusia ke beragam tempat di negara tersebut," kata petinggi AS itu.
Mayoritas pasukan Rusia masih tetap ada sekitaran 30 km di luar Kiev, kata petinggi itu, sekalian mengutamakan jika keadaan medan perang dengan aktif berbeda.
Tentara Ukraina pada Sabtu menjelaskan sudah meredam gempuran di ibukota. Tapi, mereka masih melawan "barisan sabotase" Rusia yang sudah menyelusup ke kota.
Perlawanan Ukraina masih berpijar dan mereka bisa memperoleh persenjataan dan suplai lain walau ada gempuran Rusia.
"(Rusia) sudah frustrasi oleh perlawanan yang paling berkemauan dan sudah perlambat mereka," papar petinggi AS itu.
"Berdasar apa yang kami perhatikan, perlawanan ini semakin besar dari yang diharap Rusia," ikat petinggi itu.
Rusia cukup sukses dalam gempurannya ddi selatan, yaitu dari Crimea dan Laut Hitam.
"Tetapi di utara, di sanalah perlawanan paling keras. Masih tetap ada pertarungan seru dalam dan sekitaran Kharkiv dan di utara Kiev," kata petinggi itu.