Langkah Membuat Racun Tikus Tanpa Bahan Kimia



jackpot89.info - Tikus sebagai hama yang kerap diketemukan di sejumlah tempat dalam atau luar rumah.

Tidak cuman mengakibatkan kerusakaan dan tinggalkan tapak jejak yang kotor dan amburadul, tetapi tikus dapat mengakibatkan permasalahan kesehatan.

Tetapi, tidak dapat asal-asalan dalam memberantas hama ini, karena pemakaian toksin yang mempunyai bahan kimia benar-benar beresiko, ditambah dipakai di rumah yang mempunyai anak-anak dan hewan piaraan. Lalu, bagaimanakah cara menanganinya?

Diambil dari saluran YouTube Kebun Indra Tarigan, Sabtu (19/3/2022) Anda dapat membuat toksin tikus berbahan alami.

Kenyataannya, ada bahan alamiah yang memiliki kandungan toksin dan dapat memberantas tikus, yaitu dengan memakai umbi gadung.

Umbi gadung yang dapat didapat dengan beli di website berbelanja online atau di pasar ini, menggandung zat beresiko seperti sianida.


Bahan dan alat yang perlu dipersiapkan

- 1/2 kg umbi gadung yang sudah diparut,

- 3-5 butir kemiri yang telah dibakar, supaya wewangian harumnya jadi lebih kuat,

- 1-2 terasi yang telah dibakar, dan

- tiga gelas dedak padi atau jagung atau tepung beras.


Langkah membuat toksin tikus alami

Awalnya, dianjurkan untuk memakai sarung tangan lebih dulu. Ini dilaksanakan supaya berbau manusia tidak masuk ke kombinasi toksin itu yang membuat tikus ketahui dan tidak tertarik kembali.

Sesudah pemakaian sarung tangan, lumatkan kemiri dan terasi yang sudah dibakar itu. Anda dapat memakai ulekan.

Sesudahnya campur dengan umbi gadung yang sudah diparut. Sesudah tercampur semua, masukan tigas gelas dedak padi atau jagung atau Anda dapat memakai tepung beras. Selanjutnya aduk sampai jadi adonan.

Saat kombinasi menjadi adonan, tempatkan di nampan yang lebar supaya bisa dibuat, lalu ratakan adonan dan jemur sampai jadi kering.

Sesudah jadi kering, potongi adonan sama ukuran 1x1cm atau 2 x 2 cm, lalu tempatkan di kebun, dapur, dan lokasi yang kerap dilewati oleh tikus.

Toksin organik ini akan membuat tikus tidak bernafsu makan hingga mereka akan menjauhi lokasi yang ditempatkan toksin itu.

Disamping itu, toksin tikus organik ini umumnya dapat membuat tikus jadi tidak dapat berreproduksi kembali hingga dapat kurangi komunitas tikus, dibanding pemakaian toksin kimia.