jackpot89.info - Kecoak sebagai hewan yang sukses bertahan hidup secara evolusioner.
lebih lama dari manusia, kecoak bahkan juga telah hidup sekitaran 300 juta tahun lama waktunya.
Beberapa kecoak bisa bertahan hidup tanpa makan lebih dari satu bulan dan kecoak mempunyai karakter tertentu yang hendak menolong mereka bertahan dari perang nuklir.
Kecoak berkembang biak secara cepat dan dengan jumlah besar.
Ini memberi keuntungan evolusioner untuk kecoak dibanding spesies yang lain mereproduksi lebih lamban.
Demikian luar biasanya, kecoak juga dipercaya bisa hidup semakin lama dari manusia dan semua spesies bila terjadi perang nuklir.
Kepercayaan ini nampaknya logis, ingat kecoak ialah hewan kecil yang kuat.
Apakah benar kecoak dapat selamat dari bom nuklir?
Apa yang membuat kecoak bertahan hidup?
Dikutip dari Live Science, kecoak mempunyai toleran yang semakin tinggi pada radiasi dibanding hewan lain (khususnya dibanding dengan manusia).
Meskipun begitu, kekuatan ini cuman akan menolong mereka bertahan hidup dari kontaminasi radioaktif periode panjang yang bisa terjadi sesudah ledakan nuklir.
Bila kecoak ada di dekat titik 0 nuklir, mereka akan hangus terpanggang.
Kecoak sanggup menyesuaikan dengan baik sekali pada beragam keadaan serta meningkatkan toleran dan kebal pada toksin.
Kecoak dibanding serangga yang lain
Untuk mengetes ketahanan kecoak pada radiasi, team Mythbusters Discovery Kanal mengecek kembali claim itu dengan lakukan test memakai tiga tipe serangga, yaitu kecoak, kumbang tepung, dan lalat buah.
Hasil test memperlihatkan, walau kecoak sanggup bertahan di dalam jumlah radiasi 10 kali semakin tinggi dibanding yang mematikan untuk manusia, kumbang tepung sebetulnya memiliki nasib jauh lebih bagus dibanding kecoak.
Tetapi, ada sekitaran 4.000 spesies kecoak yang lain.
Dengan demikian banyak tipe kecoak di penjuru dunia, ada peluang beberapa kecoak bisa selamat dari musibah nuklir global, mayoritas tergantung pada paparan radiasinya.