jackpot89.info - Ronald Koeman sah dikeluarkan Barcelona dari status pelatih. Pemberhentian dilaksanakan tidak lama sesudah Barcelona kalah atas Rayo Vallecano pada tanding minggu kesebelas La Liga, Kamis (28/10/2021) pagi hari WIB.
Barcelona cuman 3x menang pada 10 pertandingan paling akhir. Catatan jelek berikut yang membuat Koeman ada dalam penekanan. Keadaan semakin sulit selesai club asal Catalan kalah atas Real Madrid minggu kemarin.
"FC Barcelona sudah melepaskan Ronald Koeman dari pekerjaannya sebagai pelatih team khusus. Presiden club, Joan Laporta, memberitahu ia mengenai keputusan itu sesudah kekalahan menantang Rayo Vallecano," catat Barcelona di website sah club.
Koeman memberi titel juara Copa del Rey pada Barcelona musim 2020/2021 lalu. Tetapi, sejauh profesi sebagai pelatih Barcelona, pria dari Belanda itu punyai banyak permasalahan yang mengantarkan ke pintu pemberhentian.
Apa permasalahan yang dibikin Koeman di Barcelona? Baca berikut ini ya .
Perselisihan dengan Pemain
Ada beberapa permasalahan di Barcelona dalam tiga musim paling akhir. Tidak cuma pada tingkat management dan keuangan, tetapi juga di ruangan tukar. Nahasnya, Koeman tidak selekasnya mematikan kobaran api yang kecil di tim.
Koeman bergerak dengan permasalahan yang ditemui Riqui Puig. Ada beberapa faksi, terhitung Laporta, yang ingin Puig seringkali bermain. Puig di-claim bisa saja kunci kembalinya indentitas permainan Barcelona.
Koeman tidak juga mainkan Puig, begitupun Samuel Umtiti.
Menendang Pemain Kunci
Koeman ialah type pelatih yang terbuka mengomentari pemain. Semenjak awalnya, ia telah membuat jalinan jelek dengan pemain senior. Satu diantaranya ialah menyepak Luis Suarez.
Koeman menyepak Suarez dengan argumen umur yang tidak lagi muda. Walau sebenarnya, ia ialah rekanan terbaik Lionel Messi di baris depan. Ada beberapa kekesalan atas keputusan ini. Apa lagi, Koeman tidak perlakukan Suarez seperti pemain penting.
"Telephone dari Koeman untuk memberitahu saya [bahwa tidak masuk rencana] cuman berjalan sepanjang 40 detik. Itu bukan langkah yang pas dalam ucapkan selamat tinggal pada legenda," tutur Suarez diambil dari Marca.
Jalinan dengan Joan Laporta
Koeman membuat segala hal jadi sulit untuknya. Semenjak awalnya, Koeman punyai jalinan yang naik dan turun dengan Joan Laporta. Mereka seringkali ada di jalan yang lain, tetapi memutuskan untuk bersama.
Musim kemarin, Laporta sempat memberi kode pada media jika club cari pilihan pelatih baru. Koeman kecewa dan minta Laporta sedikit berbicara mengenai masalah itu pada media. Tetapi, sesudah juara Copa del Rey, jalinan mereka lebih baik.
Acuhkan Tiki-taka
Barcelona ialah club yang lain. Club asal Catalan itu punyai filosofi bermain yang unik. Tiki-taka sudah jadi indentitas club yang diturunkan secara temurun dan diberikan semenjak umur dini.
Koeman melepaskan tiki-taka dan skema 4-3-3 dan style bermain umpan pendek. Pada tanding menantang Granada di minggu keenam La Liga 2021/2022, Barcelona melepas 54 operan silang. Jumlah yang tidak wajar untuk Barcelona.
Koeman berkelit "tidak ada pemain untuk tiki-taka," ucapnya.
Bursa Transfer yang Kacau-balau
Selainnya peralihan strategi dan style bermain, Koeman pun tidak optimal di transfer bursa. Pemain yang dibeli Koeman belum memberikan kontributor yang maksimal.
Luuk de Jong jadi tanda pertanyaan besar saat tiba sebagai alternatif Griezmann. kengototan Koeman untuk pulangkan Eric Garcia belum berbuah manis. Garcia mendapatkan dua kartu merah di awal musim 2021/2022.
Sergio Aguero, Francesco Trincao, dan Memphis Depay belum penuhi harapan. Bila ada transfer Koeman yang dapat disebutkan sukses, karena itu pemain itu ialah Sergino Dest.
Hasil-Hasil Jelek
Pada zaman Ronald Koeman, Barcelona tidak pernah menang menantang Real Madrid. Tidak pernah menang, tetapi sering kalah! Tiga pertandingan El Clasico dimainkan Koeman, 3x juga Barcelona kalah.
Disamping itu, Barcelona seringkali raih hasil tidak memberikan kepuasan lain. Khususnya di Liga Champions. Musim ini, Barcelona 2x kalah dari score 3-0, musuh Bayern Munchen dan Benfica.
Musim kemarin, Barcelona dibuat malu oleh Juventus dan PSG di Camp Nou. Barcelona kalah dari score 3-0 dari Juventus dan 4-1 dari PSG.