Cemas Suplai, Harga Minyak Dunia Naik Tipis


jackpot89.info - Harga minyak mentah dunia rebound di akhir perdagangan Rabu waktu Amerika Serikat (AS), dikuasai pengurangan stok minyak AS dan kekuatiran suplai global yang makin ketat karena terusiknya stock minyak dari Rusia dan Libya.

Mencuplik CNBC, Kamis (21/4/2022), harga minyak mentah berjangka Brent meningkat tipis 65 sen atau 0,6 % jadi tinggal di tingkat 107,90 dollar AS per barrel.

Sementara harga kontrak berjangka minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) bulan kedepan, yang usai di hari Rabu, naik 1,06 dollar AS atau 1 % ke tingkat 103,62 dollar AS per barrel.

Peguatan harga minyak dunia disokong prospect suplai global yang lebih ketat sesudah beberapa negara Barat memberi ancaman pada Rusia atas agresinya ke Ukraina. Rusia sebagai pengekspor minyak paling besar ke-2 di dunia dan penyuplai khusus ke Eropa.

"Dengan perang Ukraina yang bertambah, peluang durasi waktu perselisihan yang diperpanjang bertambah dan kekuatan lenyapnya suplai Rusia ke pasar bertambah," kata Presiden Ritterbusch and Associates Jim Ritterbusch, di Galena, Illinois.

Pasar minyak dunia dikuasai laporan stock minyak mentah AS yang turun 4,lima juta barrel pada minggu kemarin, menurut sumber pasar yang mencuplik angka American Petroleum Institute.

Organisasi Beberapa negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenali OPEC+, menghasilkan 1,45 juta barrel setiap hari (bph). Aktualisasi itu di bawah sasaran produksi Maret karena mulai berkurangnya produksi Rusia sesudah ancaman yang diterapkan oleh Barat.

Sementara di Libya, demonstrasi pada Pertama Menteri Abdul Hamid Dbeibah sudah membuat gelombang blokade di kebun minyak khusus dan terminal export. Keadaan ini membuat Libya mau tak mau tutup produksinya sejumlah 550.000 barrel setiap hari

Harga minyak dunia memang bergerak naik-turun, pada perdagangan Selasa tempo hari, ke-2 dasar harga minyak bahkan juga sempat jeblok 5,2 % sesudah Dana Moneter Internasional (IMF) memotong prediksi kemajuan ekonomi global.

IMF memprediksi kemajuan ekonomi global sejumlah 3,6 % dari mulanya di 4,4 % pada Januari 2022. IMF mengingatkan kekuatan inflasi yang semakin tinggi.

Argumennya, ekonomi global terdampak perang Rusia-Ukraina dan pergerakan peningkatan inflasi sekarang jadi bahaya yang riil untuk banyak negara.

"Menurunnya perkembangan dan bertambahnya penekanan inflasi cuma dapat memiliki arti satu perihal yaitu momok stagflasi menggantung di atas ekonomi global," kata riset P.M Stephen Greenock.