Cerita Adhe, "Costume Creator" Muda Semarang, Diremehkan sampai Capai Penghargaan Internasional



jackpot89.info - Ada bermacam langkah untuk salurkan hoby agar berharga lebih dan semakin berkembang.

Salah satunya cerita unik tiba dari Adhe Terakhir, seorang pemuda kelahiran Semarang berumur 23 tahun.

Tidak seperti banyak orang, Adhe, panggilan akrabnya, berani memilih untuk jadi costume creator semenjak lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) pada 2017.

Tentu saja, opsi ini dikontrol penuh oleh dirinya.

Berjaket jeans dan kenakan kaos merah, secara ramah, Adhe mulai bercerita awalnya kariernya sebagai costume creator.

Dahulu, Adhe kerap mempublikasikan hasil beberapa karyanya, terhitung design baju ke sosial media.

Sampai, ada satu mahasiswi dari salah satunya universitas di Semarang pesan satu baju ke dianya. Adhe yang tidak punyai modal, terima pesanan itu.

"Karena kepercayaan kakaknya dengan garapan saya, karena itu saya coba dahulu. Sampai modal beberapa bahan bajunya dari kakak itu semua," kata Adhe ke Kompas.com, Sabtu (14/5/2022).

Awalannya, banyak yang meremehkan tugas Adhe sebagai costume creator. Bukan hanya rekan-rekan dan warga sekitaran, orang-tua Adhe juga sempat tidak memberikan dukungan.

"Mereka ingin ngedukung saat lagi bisa memberikan dukungan. Jika tidak memberikan dukungan, umumnya hanya diem. Dan ujungnya geram jika tidak dapat menolong," papar Adhe.


Otodidak

Semenjak kecil, Ade sukai berkreatifitas membuat kreasi dengan manfaatkan beberapa barang sisa. Bersamaan semakin bertambah dewasa, dianya mulai tertarik sama dunia baju sampai aksesori pendamping baju.

Luar biasanya, Adhe memperoleh pengetahuan membuat desain, membuat, dan menyusun baju secara otodidak. Tidak ada les khusus, dianya cuma manfaatkan rekan-rekan jaringan untuk sama-sama belajar

"Jika saya memakainya ide ATM (Perhatikan, Ikuti, Modifikasi). Alat dan beberapa bahannya pun tidak muluk-muluk," tutur Adhe.

Simak juga: Bukan Bunuh Diri, Bocah 14 Tahun yang Meninggal Bergantung di Karawang Rupanya Korban Pembunuhan

Sambil menceritakan, Adhe memperlihatkan beberapa alat dan bahan yang perlu ia temui sehari-harinya. Ada gunting, tang, cutter, lem tembak, kawat lunak, kuas, cat semprot, dan bermacam manik-manik dari ukuran kecil sampai besar.

Walau tidak mempunyai alat khusus, dalam pembuatan membuat aksesori, dianya tidak memerlukan saat yang banyak.

"Sebenernya mudah, semua manual gunakan tangan. Bisa jadi sehari jadi langsung, tetapi paling lama ya 1 minggu. Berbeda kembali jika pembikinan baju, dapat sampai sebulan pembuatan," sebut Adhe.

Siapa kira, beberapa hasil kreasi Adhe mendapatkan penghargaan sampai Internasional.

Salah satunya, Best International Costume pada Miss Global 2018 (dikenai oleh Naja Hanifah, Miss Global DKI Jakarta 5), Hebat 3 Best National Costume Putri Kebudayaan Indonesia 2019 (dikenai oleh Belinda, Putri Kebudayaan DKI Jakarta 3).

Selanjutnya Hebat 3 Best National Costume Putri Rimba Indonesia 2020 (dikenai oleh Putri Rimba Aceh), dan terbaru, Juara 1 Defile Recycle Kelompok Senior dalam Semarang Night Festival (SNC) 2022.

Dengan prestasinya itu, orang-tua Adhe dapat seutuhnya yakin dengan dianya.

"Jika dahulu, tentu disebut, ngapain mainan seperti getho? memang mendapatkan uang?" Ya saya hanya diem. Sekarang ini sudah tahu dan kerasa hasilnya. Karena harus juga gantikan status mendiang bapak . Maka saat ini disokong semua," terang Adhe.

Walau susah, Adhe masih tetap bersikukuh untuk menjaga dianya dan keluarga dengan menekuni di dunia seni sebagai tugas intinya.

Menurut Adhe, kunci dalam kehidupan yakni dengan melakukan secara stabil.

"Saya melafalkankan apa yang saya sukai, bukan yang dicintai seseorang. Kemungkinan stabil saja jika berkreasi. Jika stabil tentu ada kenaikan, karenanya kunci. Cukup ditunjukkan dengan hasil," papar ia.

Tidak stop di sana, Adhe sempat juga bawa nama baik Semarang naik pentas Bintang Pantura 6 di Tv (TV) Indosiar di tahun 2021, walau berhenti pada 40 besar.

Dia mengharap, usaha dan kreasinya dapat semakin berkembang supaya bisa menolong penghidupan di masa datang.

"Mudah-mudahan kelak dapat buka geleri dan usaha dekor dengan kerja hasil sendiri. Hingga dapat buka lapangan kerja untuk oran-orang," tandas ia.