Saat Masyarakat Cemas dan Berhamburan Menduga Semeru Erupsi Kembali



Lumajang - Masyarakat Desa Renteng, Dusun Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro sempat dikejutkan dengan luruhan awan panas susulan. Masyarakat sempat pani dan berhamburan, menduga awan panas susulan kembali tiba.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (5/12) sekitaran jam 07.30 WIB. Masyarakat trauma, pasalnya teritori permukiman masyarakat di Desa Renteng telah banjir dengan abu vulkanik tempo hari malam.

Salah satunya masyarakat, Onie menjelaskan, Desa Renteng salah satunya lokasi yang paling terimbas. Sebagian besar rumah di Desa Renteng hancur disanggupi dan abu vulkanik.

"Barusan pagi itu peristiwa, kan keluar asap dari terlalu jauh dari pojok Gunung Semeru, masyarakat mengiranya awan panas seperti tempo hari. Karena di sini, ini dilalui awan panas tempo hari," kata Onie.

Rupanya yang disaksikan masyarakat bukan awan panas. Dan masyarakat selekasnya kembali menyaksikan pemukimannya yang tergenang abu vulkanik.

Menurut Onie, semua bangunan terhitung banyak truk penambang pasir di Desa Renteng terserang banjir lahar dingin. Mengakibatkan, banyak masyarakat yang cedera bakar, bahkan juga ada yang wafat.

"Dari pagi barusan bertemu mayat, baru saja ada, tubuhnya sudah kaku karena ada di dalam rumah yang setengahnya berisi awan panas dan telah jadi kering," jelasnya.

Sekarang ini, kata Onie, masyarakat Desa Renteng banyak yang pindah. Karena, rumah masyarakat hancur, dan resiko berlangsungnya banjir lahar panas susulan.

"Ada yang ngungsi di Balai Kecamatan di Candipuro, ada yang di tempat tinggalnya masyarakat lain, yang selamat tidak dilalui awan panas," jelasnya.