jackpot89.info - Anggota Exco PSSI, Haruna Soemitro, sedang jadi sorotan sesudah dianya memperlancar kritikan ke pelatih tim nasional Indonesia, Shin Tae-yong.
Dalam kritiknya itu, Haruna Soemitro mengusung permasalahan ketidakberhasilan tim nasional Indonesia juara Piala AFF 2020.
Pada pergelaran Piala AFF 2020, Indonesia kalah agregat 2-6 dari Thailand di pertandingan final. Itu sebagai kali ke enam tim nasional Indonesia menerima kekalahan di final Piala AFF.
Kritikan Haruna Soemitro pada Shin Tae-yong selekasnya menyuap reaksi pencinta sepak bola Indonesia, terutamanya di jagat maya.
Haruna Soemitro juga tidak tutup mata dengan keributan yang terjadi. Bahkan juga, diakuinya turut disemprotkan mitra dan beberapa temannya pencinta sepak bola.
Tetapi, keributan ini dipandang Haruna Soemitro hanya permasalahan sudut pandang saja. Karena, ia memperjelas, jika menjadi sisi dari pekerjaan Exco untuk lakukan penilaian pada performa pelatih dan tim nasional Indonesia.
Karena, menurut Haruna Soemitro, bagaimana juga Shin Tae-yong masuk dan diputuskan lewat Exco PSSI. Hingga, Exco berasa punyai tanggung-jawab kepribadian di situ.
"Penilaian kan pekerjaan saya sebagai Exco. Shin Tae Yong ini yang pilih Exco bukan warganet . Maka saat ada proses penggantian dari Luis Milla ke Shin Tae Yong ini kan ditetapkan di Malaysia dan di depan Exco dan Exco yang putuskan," kata Haruna Soemitro ke Kompas.com.
"Ini hari, selanjutnya saya sebagai Exco melakukan pekerjaan selanjutnya dinilai, ini kan lucu," katanya kembali.
Selanjutnya, menurut Haruna Soemitro, kritikan yang dilemparkannya bukan opini individu, tetapi himpunan keresahan-keresahan yang dimuat.
"Dan saya sampaikan seperti yang dirasakan pelatih Liga 1. Saya sampaikan inspirasi, saya melakukan pekerjaan, selanjutnya saya di-bully," tutur Haruna Soemitro.
Jika anjuran dan kritikan tidak diinginkan, Haruna Soemitro akui siap ikuti arus.
"Jika memang suruh diam, ya telah saya diam. Mending tiba duduk dan diam saja," ucapnya akhiri.
Keributan berkaitan kritikan Haruna Soemitro ini juga turut memperoleh perhatian Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.
Mochamad Iriawan, lewat pengakuan Sekjen PSSI, disebutkan mengerti kontra dan pro dalam dialog ini.
"Ketua Umum Mochamad Iriawan juga mengerti ada beragam opini dalam sebuah dialog di intern PSSI," tutur Sekjen PSSI Yunus Nusi.
"Ketua umum pahami dan mengerti opini dalam sebuah dialog di intern PSSI mengenai tim nasional Indonesia, baik itu dialog tersangkut hasil Piala AFF 2020, naturalisasi, agenda tim nasional."
"Bahkan juga, apa penting PSSI akan ambil status sebagai tuan-rumah dalam moment 2022, baik itu Piala AFF atau penyisihan Piala Asia pada Juni 2022," paparnya.
Selanjutnya Yunus Nusi pastikan kritikan dan penilaian ini tidak mempengaruhi status Shin Tae-yong.
"Keputusan kelompok kolegial PSSI itu diantaranya masih tetap memberi keyakinan ke Shin Tae-yong sampai 2023 sama sesuai kontrak."
"Bahkan juga, tidak tutup peluang untuk perpanjang kontrak bila perform tim nasional semakin meningkat," kata Yunus Nusi kembali.