jackpot89.info - Editor tv Pemerintahan Rusia yang protes perang di Ukraina saat tayangan menjelaskan, dia keluar kerjanya pada Kamis (17/3/2022).
Namun, ia menampik penawaran suaka dari Perancis dan menyebutkan dianya seorang patriot.
Wanita namanya Marina Ovsyannikova itu ialah editor di tv Kanal One. Dia menerobos masuk ke studio informasi malam unggulan Vremya (bahasa Indonesia: Waktu) pada Senin (14/3/2022), sekalian menggenggam poster tertulis "No War".
Ia selanjutnya ditahan dan pengadilan Moskwa langsung mendendanya 30.000 rubel (Rp 4,13 juta).
Walau pada akhirannya dibebaskan, Marina Ovsyannikova terancam hadapi tuntutan selanjutnya dan mengeram 15 tahun di penjara menurut undang-undang baru Rusia.
Marina Ovsyannikova menjelaskan ke tv France24 pada Kamis, ia telah memberikan semua document untuk pemunduran dianya dari Kanal One. "Itu proses hukum," ucapnya diambil dari AFP.
Ibu dari 2 anak kecil itu meneruskan, keadaan ini merusak kehidupan keluarganya dan putranya memperlihatkan kekhawatiran.
"Tetapi kita harus akhiri perang saudara ini hingga kegilaan ini tetap sama jadi perang nuklir. Saya mengharap saat anak saya semakin besar ia akan pahami kenapa saya lakukan ini," katanya.
Presiden Perancis Emmanuel Macron awal minggu ini tawarkan suaka atau pelindungan konsuler yang lain ke Ovsyannikova, dengan menjelaskan jika ia akan mengulas kasusnya dengan pimpinan Rusia Vladimir Putin.
Tetapi, Ovsyannikova menjelaskan ke media Der Spiegel dari Jerman saat interviu yang diedarkan pada Kamis, ia tidak terima penawarannya dan tetap di Rusia.
"Saya tidak mau tinggalkan negara kami. Saya seorang patriot, anak saya ditambah lagi. Kami tidak mau pergi dengan apa saja, kami tidak mau pergi ke mana saja," katanya.
Marina Ovsyannikova menjelaskan ke Der Spiegel, ia telah menyiapkan perbuatannya sendiri tapi berasa yakin banyak rekanan yang bersimpati dengannya.
"Banyak orang yang bekerja untuk tv pemerintahan benar-benar pahami apa yang terjadi. Mereka mengetahui benar jika mereka lakukan suatu hal yang keliru," ucapnya.
Dalam pada itu ke France24 Marina Ovsyannikova berbicara, beberapa partnernya memundurkan diri tapi banyak yang tidak bisa melakukan walau mereka inginkannya.
"Saya suka beberapa orang memberikan pernyataan (pemunduran diri) mereka, tapi keadaan ekonomi benar-benar sulit dan beberapa orang berasa benar-benar susah untuk hentikan tugas mereka," bebernya.
Aktivis kebebasan jurnalis di luar Rusia mendakwa tv Pemerintahan Rusia memvisualisasikan perang di Ukraina dalam cerita berlainan, sebagai usaha untuk menjaga support atas istilah yang disebutkan Kremlin sebagai "operasi militer khusus."
Pesan khusus Marina Ovsyannikova saat tayangan mengeluarkan bunyi, "Stop perang. Tidak boleh yakin propaganda. Mereka bohong ke Anda di sini."